29 January 2010

Lakshmi (India) Lahir Dengan 8 Kaki

                                                                                    DailyMail / Barcroftmedia

Tanpa disadari seringkali kita tidak merasa bersyukur terhadap apa yang kita miliki, terlena akan kondisi yang ada dan terlalu sering melihat keatas. Semoga kisah Lakshmi mengingatkan terhadap apa yang kita miliki, syukuri atas semua karunia Nya, dan sadar bahwa kita hidup bersama masih ada dengan kondisi jauh dengan kondisi "nyaman" kita saat ini. 
 Lahir dari keluarga dan lingkungan miskin di salah satu bagian negara India Bihar, Lakshmi sempat menghadapi hidup dengan kondisi cacat 8 kaki dan sejak lahir sempat dipuja sebagai dewa dan disembah di desanya karena dipercaya reinkarnasi dari dewi Hindu yang membawa kekayaan dan kesuburan. Namun dengan kondisi tubuh cacat tidak bisa berjalan, berdiri dan duduk apabila kondisi ini dibiarkan ancaman kematian menantinya saat dewasa.

Hingga akhirnya pada tahun 2007 Dr. Sharan Patil ahli ortopedi, pemilik Rumah Sakit Sparsh di Bangalore mendatangi desa terpencil Laksmi dan menemui Lakshmi dan keluarganya untuk memberikan "BIG CHANCE OF A LIFE TIME" kepada anak dan keluarga tersebut.

Kelahiran Laksmi sebenarnya adalah lahir kembar tanpa kepala sebagai akibat tidak berkembangnya saat dalam janin.

Dan setelah lebih dari sebulan merencanakan pemisahan, Dr. Patil mecoba operasi jenis pertamanya di dunia selama 27 jam operasi. Hingga akhirnya 27 jam operasi membuahkan hasil, perubahan tubuh Lakshmi telah normal kembali.

Setelah operasi, Lakshmi masih tetap dibawah pengawasan tim medis, hingga akhirnya pada bulan ke enam tim medis menemukan kecenderungan tulang belakang melengkung dan cacat lahir pada jaringan normal sumsum tulang belakang yang menghubungkan ke sistem saraf., kemungkinan sebagai akibat konsekuensi dari operasi sebelumnya. Ancaman cacat semakin parah apabila tidak dilakukan operasi pada tulang punggung. 

Berita Laksmi menyebar, mendorong Shiksha Sucheta Kriplani Niketan (SKSN), sebuah sekolah amal di negara bagian Rajasthan perawatan anak cacat untuk memberikan fasilitas tempat tinggal dan pendidikan bagi Laksmi dan kakaknya Mithilesh.

Dr. Bhairoon Singh Bhati, sekretaris SKSN, berkata: "Lakshmi is a special case for us. She's a very challenging case because you can never tell from her medical history when she might next fall ill. 'Her scoliosis is an example of the problems Lakshmi faces because we had no way of knowing she would develop a curvature of the spine. 'Similarly, despite all the problems she still faces we have no way of knowing what may crop up in the future. 'The biggest difficulty caring for Lakshmi is that she's a unique case - there's never been a child like her before so we have nothing to refer back to."

Saat ini 2 tahun pasca operasi, meskipun proses operasi yang cukup beresiko telah menantinya, kehidupan hari ini jauh lebih baik sebelum dilakukan operasi. Lakshmi telah tumbuh dewasa, mulai sekolah dan dapat bermain dengan teman-teman dan kakaknya.
Poonam, ibunya berkata
"When I think of the way she was, never in a million years would Lakshmi have been able to go to school or have the life she does today"
"All the things she's capable of now were impossible two years ago."
"I often try to think what she might be like today if she hadn't had the operation - she couldn't even sit up before and now she runs around like other children."





"I believe with all my heart that Lakshmi is indeed a goddess. The operation removed her extra legs so that she can lead a normal life but she is not a normal child."
"She's special, I think anything is possible for her. I'd like her to be educated so she can become a teacher. Then she can pass on what she knows to other children.", Shambu, ayah Lakshmi menambahkan.

















Source
http://www.barcroftmedia.com 
http://www.dailymail.co.uk











No comments: